-
UANG KERTAS JAMAN PENDUDUKAN
BELANDA (Netherland Indie)
-
Tahun 1920
-
-
Tahun 1925
-
-
Tahun 1926
-
-
Tahun 1928
-
-
Tahun 1930
-
-
Tahun 1936
-
-
Tahun 1938
-
-
Tahun 1939
-
-
Tahun 1943
-
-
Tahun 1943
-
-
Tahun 1946
-
-
Tahun 1946
-
-
Tahun 1946
-
-
Tahun 1947
-
-
-
UANG KERTAS JAMAN
PENDUDUKAN JEPANG (Dai Nippon) , 1942 -1945
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
UANG ORIDA (Oeang
Republik Indonesia Daerah Atjeh), 1947-1948
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Uang Republik
Indonesia Propinsi Sumatra (URIPS) 1948
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Uang kertas PRRI (Pemerintah
Republik Revolusioner Indonesia)
--
-
-
-
-
-
Pemerintahan Revolusioner
Republik Indonesia(biasa disingkat dengan PRRI) merupakan sebuah gerakan
koreksi dari daerah akibat ketimpangan pembangunan antara pusat
(Jakarta) dengan daerah-daerah lain, dan semakin kuatnya cengkraman PKI terhadap kekuasaan melalui
Presiden Soekarno. Gerakan koreksi ini mencapai puncaknya tanggal 15 Februari 1958 dengan keluarnya ultimatum dari
Dewan Perjuangan di Padang, Sumatera Barat.
-
Semua tokoh PRRI adalah para pejuang kemerdekaan, pendiri dan pembela NKRI. Sebagaimana
ditegaskan Ahmad Husein dalam rapat Penguasa Militer di Istana Negara April 1957;
Landasan perjuangan daerah tetap Republik Proklamasi dan berkewajiban
untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indoensia tercinta.
-
Namun, gerakan koreksi atau gerakan penyelamatan negara
yang tumbuh di daerah-daerah itu dipukul habis oleh Pusat (Jakarta) dengan mengerahkan
pasukan darat, laut dan udara ke Sumatra Tengah dan Sulawersi Utara, sebuah pengerahan pasukan militer terbesar yang pernah
tercatat di Indonesia.
-
Sampai sekarang, gerakan koreksi dari daerah ini masih selalu kelam. Dan di dalam
buku-buku sejarah Indonesia selalu disebutkan bahwa PRRI adalah gerakan pemberontakan, dan gerakan anti Jawa. Namun
sejarah akan selalu berhasrat untuk terus diluruskan.
-
Kabinet PRRI
-
*-Mr. Sjafruddin Prawinegara sebagai Perdana Menteri
merangkap Menteri Keuangan,
*-Dahlan Djambek sebagai Menteri Dalam Negeri, kemudian
diserahkan kepada Mr. Assaat Dt. Mudo,
*-Maluddin Simbolon sebagai Menteri Luar Negeri,
*-Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo sebagai Menteri Perhubungan dan
Pelayaran,
*-Moh. Syafei sebagai Menteri PPK dan
Kesehatan,
*-J.F. Warouw sebagai Menteri
Pembangunan,
*-Saladin Sarumpaet sebagai Menteri Pertanian dan
Perburuhan,
*-Muchtar Lintang sebagai Menteri Agama,
*-Saleh Lahade sebagai Menteri Penerangan,
*-Ayah Gani Usman sebagai
Menteri Sosial,
*-Dahlan Djambek
sebagai Menteri Pos dan Telekomunikasi setelah Mr. Assaat sampai di Padang. –
(Sumber: Wikipedia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar